20 September 2010

Mudik Lebaran tahun ini, pendek hari.

Sudah sejak beberapa minggu sebelum hari lebaran tiba, si kecil sudah mengacarakan sendiri mudik lebaran tahun ini.
Entah karena apa pulang lebaran ini adik ingin sekali naik kereta api, saya dan si Non sendiri heran, mengapa si kecil ini ngotot ingin pulang Magelang lebaran ini menggunakan kereta api. Ya itung-itung saya bisa santai pulang mudik ini, karena biasanya kami harus men drive sendiri kendaraan dari Surabaya ke Magelang,
Perjalanan menggunakan sarana kereta api ini hampir tidak pernah terpikirkan oleh saya dan Non, sebab kami berdua pernah merasakan trauma ketika pernah suatu ketika saya dan non pulang dari Magelang ke Surabaya naik kereta api, waktu itu kami membawa Ibu yang akan dolan ke Surabaya dan karena kereta api yang saya tumpangi penuh sesak dan kami sekeluarga tidak mendapatkan kursi di kereta api, maka sampai-sampai kami mendapat tempat di dekat kamar kecil, coba bayangkan perjalanan jauh dari Magelang ke Surabaya dengan kereta api yang penuh sesak penumpang dan harus duduk dekat kamar kecil, uh….tentu kejadian ini tak kan terlupakan sampai sekarang, kami kasihan dengan ibu waktu itu, yang akibat kurangnya pengalaman kami naik kereta sehingga harus membuat ibu dan kami rela menikmati pulang ke Surabaya dengan perasaan yang sangat tidak nyaman.
Itulah pengalaman saya dan Non, sehingga mengapa sampai kini kami jika pulang ke Magelang tidak terpikirkan sedikitpun untuk menggunakan kereta api.


Tapi mengapa liburan lebaran tahun ini kami tiba-tiba ingin sekali menggunakan kereta api ? apakah karena memang kami harus mengikuti keinginan si kecil atau kita harus mencoba kembali menggunakan jasa angkutan kereta api ini ? entalah ……….
Satu minggu sebelum kami libur hari raya, kami mencoba untuk mencari-cari informasi tentang kereta api jurusan Surabaya – Magelang di stasiun Gubeng.
Di satisun itu saya mendapat informasi bahwa ada banyak kereta api jurusan Surabaya-Magelang, dan setelah Tanya sana sini ami mendapat informasi bahwa kereta api yang cocok dengan keinginan saya adalah kereta api SANCAKA Executive yang berangkat pada sore hari jam 15.00 WIB dan akan tiba di Jogjakarta pada jam 20.00 WIB.
Hari itu kami tidak langsung reservasi membeli tiket dulu karena takut nanti kereta yang saya tumpangi jauh dari perkiraaan saya, inginnya sih sekalian mau melihat kondisi kereta api tersebut, tetapi Karena kami di stasiun sudah hampir petang jadi kami tidak bisa lagi melihat kondisi dalamnya kereta api Sancaka, baru ke esok harinya saya dan non sebelum jam 15.00 sore sudah sampai di stasiun Gubeng dan bisa melihat lebih jelas kereta api yang akan kita tumpangi beberapa hari lagi.
Setelah ternyata kereta api itu cocok menurut Non akhirnya sore itu juga kami pesan tiket untuk 4 orang hari Jum’at [ lebaran pertama ] dan ternyata kami tidak kesulitan untuk memperoleh karcis jurusan tersbut, kami tidak menyangka bahwa pada hari lebaran ini kami mudah mendapatkan tiket, dalam benak saya, pasti lebaran seperti ini kereta api sudah penuh terisi dan kami akan kesulitan memperoleh karrcis. Tetapi ternyata dugaan saya meleset, saya memperoleh karcis dengan mudah dan yang lebih bersyukur lagi kami mendapat kursi yang berurutan, oh…..tentu akan menjadi perjalanan yang meyenangkan harapan saya.

Lebaran Hari Pertama :
Hari pertama lebaran, seperti biasanya sampai siamg hari kami habiskan di rumah Surabaya,
Setelah saya, non dan anak-anak sunkem ke ibu, maka kegiatan selanjutnya adalah mempersiapkan segala sesuatunya di rumah, karena sebentar lagi rumah ini akan menjadi ramai oleh tamu-tamu saudara-saudara yang datang.
Tentu hari itu menjadi hari yang paling sibuk dari hari-hari biasanya, karena ibu mertua termasuk urutan yang paling tua dalam kekerbatan, maka pasti seluruh anak-anak, paman, keponaka, cucu dan mantu akan bertandang di rumah kami, nah disaat itulah non akan sangat sibuk, meladeni para tamu lebaran, meski di rumah sdh dibantu sama adik ipar masih saja dirumah kelihatan sangat sibuk, dan itu akan berlangsung sampai pada siang hari
Selesai setengah siang, keadaan rumah sudah mulai berangsur sepi, karena hanya beberapa tamu saja yang datang, dan baisanya yg dating adalah tetangga kiri kanan kami, sehingga masih dikatakan santai.
Sampai pada jam 14.00 siang saya sekeluarga harus berkemas-kemas karena seperti dalam jadwal keberangkatan kereta api akan berangkat jam 15.00 sore, sehingga saya harus segera berangkat maximal sampai di stasiun Gubeng tidak lebih dari jam 14.30. karena tak ingin kami ketingalan kereta, maklum baru pertama sekeluarga naik kereta jadi rasanya sangat tidak enak. Gimana gitu….
Sampai di Stasiun Gubeng suasana tidak begitu sangat ramai, tidak seperti perkiraan saya sebab hari khan hari lebaran, penumpang pasti akan membudlak, eh…ternyata bener-bener bisa saya katakana lenggang, didalam stasiun tampak bersih dan enak, bahkan PT Kereta Api sendiri telah banyak merubah tampilannya, lain dengan dulu yang terasa kuno, tapi sekarang sudah terasa modern, lihat saja.pengantri karcis bisa teratur, dan tidak membludak, karena oleh kereta api pembelian ticket KA ini juga bisa secara online jadi tidak harus berdesak-desak an di loket.

Di stasiun masih ada waktu sebelum kereta berangkat, jadi kami bisa gunakan untuk melihat-lihat suasana dalam stasiun, juga membidik keponakan-keponakan yang nganter.
Mendekati jam 15.00 sore kami harus segera naik kereta api, karena sehari sebelumnya kami sudah melihat keadaan kereta yang akan saya tumpangi hari ini, saya jadi tahu persis sebelah mana gerbomng yang akan kita tumpangi, sehingga dengan mudah saya mendapatkannya.
Didalam gerbong kereta api, suasana juga enak, kursinya bersih dan penumpang tidak berjubel sehingga akan mengurangi kenyamanan naik kereta api dan tepat jam 15.00 wib kereta berangkat.
Dalam kereta non dan anak-anak sangat menikmati perjalanan ini, mereka sempat bercanda bahkan beberapa kali memesan makanan dan minuman yang mereka suka, sungguh perjalanan ini seperti perjalanan wisata yang benar-benar indah dan enak.
Sepanjang perjalanan kami tak henti-hentinya bercanda, makan dan minum, sesekali membuka internet karena kebetulan di kereta ini juga disediakan steker untuk aliran listrik, sehingga benar perjalanan ini tak terasa kalau menempuh perjalanan yang relative jauh antara Surabaya dan Jogjakarta, jadi kesan kereta api itu lambat, telat dan kumuh hari itu jadi lain dengan saya dan keluarga naik kereta api sancaka ini.
Tidak terasa waktu yang 5 jam perjalanan antara Surabay dan Jogja ini terlewati dengan merasa begitu cepat, persis seperti dalam jadwal jam 20.00 WIB Kereta sudah merapat di staisun Tugu, Jogjakarta, stasiun dimana kami sekeluarga harus turun untuk meneruskan perjalanan ke Magelang.
Sampai di Jogja kami sejeluarga sudah di jemout dengan kedua adik saya yang laki2, Yanto dan cipto, juga tidak ketinggalan keponakan-keponakan saya yang kecil-kecil.
Kami langsung naik kendaraan dan menuju ke Magelang yang jaraknya c]lumayan juga, karena hampir 1 jam perjalanan menuju rumah Magelang.
Sampai di rumah Magelang hari sudah malam, hampir Jam 22.00 WIB, setelah kami semua berbenah, kami tidak langsung tidur, anak-anak malah kelihatan asyik dengan saudara-saudaranya yang lain, saya sendiri malah asyik ngbrol digarasi yang di set menjadi ruang santai, karena jelas dengan satu rumah dihuni beberpa keluarga, rumah kelihatan menjadi sempit, maka untuk lebih kelihatan lega, bapak sengaja menata garasi depan di set menjadi ruang santai untuk duduk2, nah disinilah kami selama hari raya selalu berbincang-bincang santai dengan Bapak, Ibu dan adik-adik yang lain.
Ahirnya karena kami masih saling kangen karena hampir setahun kita tak ketemu dengan kedua adik saya, maka ngobrol ngalor ngidulnya jadi larut malam, dan setelah bener-bener ngantuk baru saya berangkat tidur.

Lebaran Hari Kedua :
Seperti lebaran-lebaran tahun lalu, kegiatan pagi dirumah setelah berbenah kami biasanya selalu sarapan pagi. Diluar rumah, bukan karena kami tidk suka masakan ibu di rumah, tapi benar karena kami semata hanya ingin memanjakan lidah ini dengan makanan khas Magelang dan biasa kami sekeluarga sarapan soto yang ada di dekat kami tingal dan sudah menjadi langganan kami sekeluarga, yaitu warung soto mBah Mul yang ada di bawah SMA Negeri 1.
Makan di warung soto mBah Mul ini selalu menjadi seperti keharusan yang tidak boleh ditinggalkan setiap kami pulang ke Magelang, apalagi libir lebaran, kami sekeluarga, bahkan selalu mengajak Bapak dan Ibu, adik-adik serta semua keponakan untuk sekedar ngiras disini, makan secara bareng ini bagi saya dan istri selalu membawa kenangan tersendiri makanya seperti harus makan soto meski harus berbondong-bondong dr rumah ke tempat ini, tapi untuk tahun ini tidak semua keluarga kita bawa kesini tapi hanya sebagian. Seperti dqalm foto dibawah ini.
Selesai sarapan pagi kami lansung pulang, biasanya sih selalu saya mengantar ibu pergi ke pasar Tukangan, tapi kali ini tidak pergi karena ibu sendiri di rumah sedang sibuk menyiapkan segala sesuatu di rumah dan kami langsung pulang ke rumah.
Jam 09.30 saya sudah sampai di Borobudur International golf and contry club, tempat saya dan teman lama semasa sekolah di SMEA Negeri Magelang dulu bertemu untuk melakukan REUNI.
Saya sengaja datang lebih awal karena ingin mempersiapkan lebih dulu agar acara nantinya bisa berjalan dengan lancer, dan sampai di tempat ini sudah ada dulu 2 teman saya yang dating lebih awal ketimbang saya
Dan semakin siang teman-teman semakin banyak terus berdatangan dan ini membuat kami dan seluruh teman-teman yang dating manjadi terhibur.
Bagi saya dan bekas satu kelas kami, reuni ini adalah reuni yang kedua setelah tahun yang lalu kita telah ber reuni untuk yang pertama setalah 26 tahun kita tak pernah saling ketemu.
Meski kami sudah pernah reuni, tetapi banyak temen yang dating saat ini belum pernah juga ketemu selama bertahun-tahun, karena reuni tahun ini tidak dilaksankan hanya kelas saya , tetapi kelas-kelas yang lain dan lain jurusan tetapi masih angkatan nyang sama, yaitu angkatan tahun 1983.
Namanya reuni, karena sudah lama tak ketemu, terus ketemu dalam satu tempat, pastinya akan membawa cerita yang lain yang menggembirakan dan inilah yang membuat saya tidak tahu waktu, sehingga dengan tidak disadari waktu sudah menunjukkan pada sore hari.
Oh ya, ada yang ketinggalan. Di reuni saya juga mengajak si Non, anak serta keponkan-keponakan untuk ikut, karena saya ingin semua juga ikut menikmati acara saya dan tentu bisa wisata kuliner di tempat ini.
Selesai acara reuni kami langsung pulang, pinginnya sih ingin jalan-jalan ke kota, tapi karena saat itu hujan deras maka kami putuskan untuk segra pulang ke rumah, sekalian ingin beristirahat.
Malam hari saya ingin sekali menikmati nasi goring Magelangan, biasa..nasi goring dicampur balungan…inilah menu kesukaan saya, tetapi karena Non gak mau karena capai ikut acara saya siang sampai sore tadi, maka saya meminta adik saya untuk membelikan nasi goring kesukaan saya itu., dan saya hanya bisa menikmati nasi goreng ini di rumah, tidak di warungnya, emang lain rasanya kalau harus makan di rumah dibanding dengan makan di tempat penjualnya.
Itulah kegiatan saya di hari kedua di magelang…….Cuma dapet soto, reuni dan nasi bungkus nasi goreng Magelangan.

Lebaran Hari Ketiga :
Hari ketiga ini seperti yang sudah menjadi jadwal rencana saya sebelumnya, saya lahi –lagi melakukan acara pertemuan, kali ini saya melakukan pertemuan dengan anggota Millist Warga Ambarawa.
Pasti saudara bertanya, kenapa kok ikut millist warga Ambarawa. Wah panjang dam menarik ceritanya, pokonya nanti saya ceritakan di lain waktu….karena ini adalah cerita special….hehehehehe.
Sampai di kota Ambarawa hari sudah siang, karena acara direncanakan jam 12.00, tapi acara baru dimulai jam 13.00, karena ternyata ketemu dengan saudara-saudara millist Ambarawa yang selama ini hanya ketemu di dunia maya dan menjadi ketemu di darat menjadikan pertemuan terkesan gayeng dan penuh rasa kangen, saking guyubnya acara jadi molor, heheheh…biasa.
Rampung acara ini hari sudah sore, sebetulnya saya masih ingin berlama-lama di pendopo tempat pertemuan ini dilaksankan, tapi karena hari sudah sore dan kebetulan hari sudah mendung saya segera meninggalkan pendopo untuk pulang ke Magelang.
Itulah kegiatan saya lebaran di hari ketiga, karena memakan waktu dan tenaga maka pastinya hari ini saya langsung banayak istirahat tidur-tiduran berssma keluarga di rumah.
Oh ya untuk acara di Ambarawa ini coba nanti saya akan menulisbta tersendiri di lain kesempatan.

Lebaran Hari Keempat :
Hari ke empat ini adalah hari terakhir saya berada di magelang untuk berlebaran pulang mudik tahun 2010 ini, sebab pagi itu juga keluarga saya pulang ke Surabaya dan keluarga adik saya harus pulang ke pasuruan untuk melanjutkan lebaramn di rumah mertua adik saya.
Kami berangkat bersama-sama dari terminal Magelang pada jam 08.00 WIB, dengan harapan sampai di Surabaya hari masih sore dan kami masih bisa beristirahat, karena esoknya saya harus masuk kerja kembali.
Naik bus pulang ke Surabaya ternyata setalah sekian lama tak naik bus rasanya pikiran saya seperti mengingat dulu-dulu ketika kita pulang dari mudik Magelang, tidur dalam perjalanan di bus dan harus dibangunin di tengah-tengah perjalanan pulang karena hastus mampir makan…..uh…sungguh pengalaman yang tak terlupalan, karena perjalan ini selalu saya lakukan ketika saya harus pulang ke Magelang dan kembali ke Surabaya atau, sebaliknya…..
Inilah perjalanan terlama yang pernah saya lakukan ketika harus naik bus, biasanya kami pulang ke Surabaya memakan waktu 6-7 jam dan smpai terminal, eh ternya tahun ini memakan waktu 16 jam perjalanan….oh……………capeknya tentu.
Sungguh ini perjalanan yang membuat kami bener-bener bisa menikmati setiap jam perjalanan karena arus mudik yang sampai pada titik maksimalnya, dan tidak akan saya lupakan, karena baru tahun inilah saya bisa pulang bersama dengan adik saya dan keluarganya dan bisa makan bareng di tengah perjalanan pulang.
Semogaq perjalanan liburan ini baik di Magelang maupun di perjalanan akan membawa pengalaman yang tak akan kita lupakan, dan akan menjadi cerita anak-anak untuk teman-temannya, bahwa pulang mudik lebaran itu sesuatu yang hangat dan menggembirakan.

Lanjut Kang......