25 Mei 2009

Olympiade Dulinan (dolanan)


Sabtu, kemarin saya sengaja menyaksikan sebuah acara yang menurut saya adalah yang baru kali dilaksankan di Surabaya, atau malah mungkin baru pertama kali dilaksanakan di Indonesia, namanya acaranya adalah OLYMPIADE DULINAN ANAK-ANAK.
Olympiade dulinan ini ternyata adalah sebuah acara yang berisi berbagai lomba dulina anak-anak yang bersifat tradisional, misalnya :
1. Pandhe
2. Pathil lele
3. Lompat tali
4. Benteng-bentengan
5. Egrang
6. Gobak sodor
7. bekel
8. Engkle
9. Dakon
10. karambol.


Sejak pagi saya sudah berada disana, menyaksikan persiapan acara ini, sejak awal saya sudah tertarik, karena selain acara ini diikuti oleh banyak anak setingkat sekolah dasar, acara ini ternyata juga menyajikan berbagai lomba dolanan yang bersifat tradisional.
Acara yang digagas oleh sebuah event organizer ini berlangsung di halaman Taman Surya, Komplek Balai Kota Surabaya, dan yang menjadi saya tambah bangga, bahwa para panitianya adalah para anak-anak muda, yang sangat peduli terhadap permainan tradisional yang boleh dikata sangat jarang dilakukan oleh anak-anak perkotaan seperti andi Surabaya ini.
Sejak pagi halaman ini sudah dipenuhi oleh anak-anak yang ingin mengikuti lomba olympiade itu, atau terlihat anak-anak yang sekedar ingin menykasikan teman-teman mereka bertanding, atau para orang tua dan guru serta masyarakat luar yang datang ingin menyaksikan sebuah event yang langka dilaksankan di kota Surabaya ini sehingga waktu itu lapangan yang separonya beraspal itu penuh dengan para peserta dan pengunjung yang lain.

Acara yang digelar sejak pagi dan baru selesai sore harinya, bagi saya adalah sebuah acara yang sangat unik dan berkesan mendidik ini perlu untuk ditingkakan atau lebih dipopulerkan lagi pelaksaannya kedepan, sebab jika pelaksanaaan event semacam ini dilaksanakan secara lebih besar dan secara berkesinambungan, saya yakin akan menjadikan permainan tradisional yang ada di masyarakat ini tidak akan hilang begitu saja keberadaannya, dan tentu yang sangat menjadi harapan adalah permainan ini menjadi sebuah filter bagi permainan produk luar yang bersifat lebih banyak sisi kurangnya dan sangat komsumtif di lungkungan anak-anak.

Sekali lagi saya sebagai masyarakat awam yang waktu itu menyaksikan acara ini memberikan apresiasi kepada Journey Organized yang telah mau melaksanakan kegitan ini, sehingga dikemudian hari kegitan ini akan menjadi kegitan yang routin dilaksankanan dan berkembang baik dari segi peserta maupun pelaksanaannya, semoga.

Lanjut Kang......

13 Mei 2009

Parade Budaya 2009



Meski sempat diguyur hujan yang cukup deras, antusias masyarakat kota Surabaya untuk menyaksikan karnaval dalam rangka ulang tahun Kota Surabaya yang ke 716 tahun yang bertajuk PARADE BUDAYA 2009 masih sangat tinggi, hal ini terlihat dengan masih membludaknya warga masyarakat disepanjang jalan protocol yang ingin menyaksikan parade tersebut, walaupun hujan masih mengguyur.

Parade yang dilaksankan oleh Pemerintah Kota Surabaya pada tanggal 10 Mei 2009 kemarin tetap berjalan meriah, walaupun dalam pelaksanaannya harus berbasah-basah karena hujan yang turun sejak siang hari.
Para pesertapun tetap semangat, walaupun mereka harus rela diguyur hujan rintik-rintik, disepanjang jalan yang mereka lalui dari Jl. Pahlawan ( sekitar tugu pahlawan) kemudian berjalan ke selatan menuju Jl. Gemblongan, Jl. Tunjungan, Jl. Gubernur Suro dan berakhir di Taman Surya komplek Balai Kota Surabaya.
Parade yang menurut informasi di ikuti oleh 51 intansi pemerintah dan swasta ini berjalan sangat meriah, seperti pelaksanaan serupa beberapa tahun yang lalu,

pelaksanaan parade budaya ini juga sangat menyedot perhatian masyarakat Surabaya yang ingin menyaksikan hiburan yang jarang sekali dilaksankan di kota Surabaya ini, apalagi pelaksanaan parade ini dilaksankan dalam rangka memperingati hari jadi kota Surabaya yang ke 716 tahun.

Diawali dengan mobil berhias kereta kuda parade ini diawali, kemudian mobil hias yang diatasnya duduk sepasang Cak dan Ning Surabaya, dibelakangnya diteruskan dengan barisan pasukan pembawa bendera Merah Putih, kemudian berturut – turut :
• Taruna Angkatan Laut yang menampilkan atraksi drum band yang sangat memukau masyarakat yang menyaksikan atraksi taruna-taruna tersebut, dalam atraksinya para taruna ini menampilkan konfigurasi dari drum bass yang ditata sedemikian menjadi bentuk kerucut dan paling atas berdiri seorang taruna sambil mebnawa drum bass yang lain.
• Kelompok perkusi: yang menapilkan seni musik yang sangat rancak dan harmonis.
• Kelompok kesenian dari Kabupaten Jembrana, Bali dengan gamelan dan gamelan-gamelan yang khas kota Dewata tersebut.
• Kemudian kelompok mobil hias Culture Parade yang merupakan mobil hias dengan belakangnya kelompok Iternasinoal Community, yaitu kelompok yang menampilkan berbagai kelompok etnis bangsa yang ada di Surabaya ini.
• Drum band dari Wahid Hasyim,
• Penampilan mobil hias dari Dinas Kebudayan dan Pariwisata kota Surabaya
• Penampilan kelompok dari Sampit, Kota Waringin Timur.
• Penampilan mobil hias dari kelompok usaha swasta, minyak goreng Dorang.
• Mobil hias dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Pemkot Surabaya.
• Kelompok Drum Band dari Hisbul Wathon
• Mobil hias dari Pelindo III
• Mobil hias dari Bank Jatim
• Mobil hias dari Pertamina
• Kelompok Drum Band dari Gita Swara, Raden Rachmat
• Mobil hias dari DKP
• Dan masih banyak lagi kelompok-kelompok yang ada dibelakangnya yang makin lama makin menarik saja.

Selain parade ini diikuti oleh dinas dan kelompok masyarakat juga disini terlihat kelompok kesenian dari berbagai etnis yang ada di kota Surabaya, seperti misalnya Liang liong, tari tradisional Sajojo, dan lain-lain yang menambah semakin semaraknya parade yang dilaksankan kali ini, walaupun harus dengan berbasah-basah karena hujan yang membasahi hampir diseluruh ruas jalan yang dilewati parade tersebut.
Akankah tahun depan pemerintah kota akan juga melaksankan hal serupa di kota ini sebagai bentuk hiburan kepada warga kota dan ajang kreatifitas seluruh potensi yang ada di Surabaya? kita lihat saja nanti.

Lanjut Kang......

7 Mei 2009

Pasar Seni Lukis Indonesia 2009



Dalam suasana peringatan HUT kota Surabaya yang ke 716, sanggar merah putih melaksanakan ajang pameran lukisan yang berskala nasional, selain diikuti oleh banyak pelukis yang berasal dari berbagai propinsi di Indonesia.
Pameran lukisan yang bertajuk PASAR SENI LUKIS INDONESIA 2009 ini dalam sambutanya oleh Cak Anis di ikuti oleh tidak kurang dari 300 pelukis yang berasal dari 6 propinsi, ada yang dari Jawa, Kalimantan dan juga dari Bali.Acara ini dibuka oleh Cak Anis selaku ketua panitia, kemudian pidato dilanjutkan oleh beberapa orang diantaranya, Walikota Batu, Wawali Surabaya, dan oleh Wakil Gubernur Jatim, Drs. H. Syaifulloh Yusuf (Cak Ipul) yang langsung meresmikan kegiatan tersebut setelah beliau menyampaikan sambutannya.
Acara ini akan berlangsung dari tanggal 1 sampai dengan tangal 11 Mei 2009, di Gedung Utama dan halaman Balai Pemuda Kota Surabaya.
Pamer lukisan ini dilihat dari pelaksanaanya memang merupakan pameran yang paling akbar dibanding dengan pameran-pameran yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Selain mampu menampilkan banyak lukisan dari berbagai aliran, corak dan harga juga oleh pelukis-pelukis yang cukup punya nama di dunia seni lukis.
Cak Anis dalam sambutannya, semoga pasar seni lukis Indonesia ini mampu menjadikan ajang ini sebagai unjuk kreatifitas dan dapatnya kegiatan ini akan interaksi yang bagus diantara seniman, kolektor, gallery dan masyarakat pecinta seni.
Bagi masyarakat pecinta seni yang tertarik menyaksikan acara ini semoga mampu mengapresiasi sejumlah lukisan dan pada tanggal 10 Mei 2009 Jam 19.00 WIB akan dilaksanakan Bincang-bincang seni denga pembicara Wakil Gubernur Saifullah Yusuf dan Wakil Walikota Surabaya Arief Afandi.
Tetapi sebelumnya pada tanggal 6 mei 2009 akan dilaksanakan Diskusi Seni lukis dengan tema : Seni Lukis Sebagai bagian dari Ekonomi Kreatif.
Pembicara : Suwarno (Kurator/Pengamat, Yogyakarta)
Yusuf Susilo Hartono ( Pimred Majalah “Visual Arts”, Jakarta)
Moderator : Arief Santoso ( Redaktur Jawa Pos, Surabaya)

Lanjut Kang......