Jelajah kota kali ini adalah juga masih rangkaian dengan jalan-jalan saya yang sebelumnya yaitu ketika mengunjungi Rumah HOS Tjokroaminoto di Jl. Peneleh tersebut.
Jadi setelah saya selesai mengunjungi rumah tinggal pak Tjokro, dan karena waktu masih mencukupi untuk menyusuri kelain tempat maka, diputuskan untuk mengunjungi makam Dr. Soetomo yang terletak di jalan Bubutan yang tidak jauh dari lokasi yang sebelumnya.
Memasuki komplek makam Dr. Soetomo saya serasa tidak memasuki komplek sebuah tempat peristirahatan terakhir seorang pahlawan bangsa karena, memang disana tidak nampak berjajar-jajar nisan kuburan juga ternyata komplek disana di pendoponya sekarang hari-harinya digunakan untuk keperluan acara-acara perkawinan.
Saya baru mendapatkan kesan teduh dan bersih ketika saya sudah di area makam Dr. Soetomo, saya harus terlebih dahulu meinta ijin kepada seorang ibu yang mungkin ibu ini diserahi tugas untuk menjaga makam disana.
Setelah meminta ijin, saya dengan ramahnya dipersilahkan masuk, setelah berbicara sebentar dengan ibu tadi tentang mengapa saya datang ke tempat ini ? dan saya katakan kalau sejak dulu saya ingin sekali berziarah sekalian melihat-lihat keadaan makam Dr. Soetomo yang tiap hari saya selalu melalui jalan Bubutan ini.
Memasuki makam kita seakan terkesan memasuki sebuah teras sebuah pendopo, bersih dan terawat dengan tanaman-tanaman pendek yang tumbuh subur dan hijau di kakan kiri area pemakakaman, dan baru di sebelah barat terdapat pendopo yang mana di tengah-tengahnya terdapat kuburan Bapak Pergerakan Nasional Indonesia ini.
saya tidak bisa melihat lebih detail tentang makam ini, karena makam ini ditutupi kain putih sejenis kain gordyn yang bersih, sehingga kita sekan hanya melihat kain putih yang berujud menutupi seluruh badan makam.
Setelah saya puas melihat-lihat seluruh sudut-sudut komplek makam Dr. Soetomo dan berberdoa di samping makam saya pamitan kepada ibu yang sepuh tadi yang sebelumnya saya disuruh untuk mengisi buku tamu dan diberikan beberpa lembar fotokopi tentang sejarah Dr. Soetomo, sejarah makam dan sejarah yang lain yang berkaitan dengan beliau.
Sungguh sore yang sangat melegakan hati saat itu, karena di hari yang sangat panas dan gerah di Surabaya ini saya sudah dapat jelajah kota dengan mengunjungi dua tempat sekaligus, semoga di lain-lain hari saya dapat jelajah kota dengan tempat-tempat yang bagus dan menarik untuk saya nikmati.
angkringan Podo Mampir - tak sekedar angkringan
3 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar