18 Juni 2009

Cerdas Memilih Pemimpin, dari DONGENG UNTUK BANSA


Apakah jadinya jika dua orang masing-masing dengan sudut pandang mata yang berbeda, namun mereka sama-sama memotret dengan seksama berbagai keadaan yang terjadi di bumi Indonesia ini, dan bagaimana mereka berdua saling menumpahkan segala uneg-uneg nya untuk menyikapinya.
Adalah seniman musik Franky Sahilatua yang piawai dalam menulis lirik-lirik yang yang sarat dengan fenomena social yang tertuang dalam lirik yang kritis terhadap berbagai ketimpangan yang muncul di masyarakat kita.
Garin Nugroho, sang sineas yang handal, yang sangat piawai dalam merangkai kata. Beliau seperti juga Franky yang menangkap berbgai fenomena alam dan kejadian yang menimpa negeri ini dan dia dongengkan kepada orang lain.
Itulah yang malam itu kita saksikan, kolaborasi dua seniman yang cukup handal di negeri ini, untuk sama-sama berdongeng dan melantunkan lirik-lirik yang berisi berbagai ketimpangan, kepalsuan dan kepura-pura an dari pengelola bangsa ini.

Mereka mendongeng dan bernyanyi, menumpahkan segala kegalauan hati dan harapan-harapan dari dua anak bangsa yang merasa melihat berbagai kebohongan dan tipu daya pemimpin, pejabat, yang mengatur bangsa ini, kemudian protes pada keadaan ini dan juga protes mereka kepada para pemudanya
Coba saja simak salah satu syair yang dinyanyikan oleh Franky dibawah ini :

Orang-orang muda sekarang
Hanya menjadi generasi penyusu
Tak seperti pemuda 40 an
Gagah jiwa, gagah jati diri
Dengan segala keterbatasan
Republik ini dibuatnya
Aku berjalan dan mencari
Di desa, di kota, di pulau-pulau
Orang muda
Genggam gagah jati diri bangsa
Binatang jalang diluar kumpulan
Generasi penyusu
Untuk apa merdeka
Untuk apa pahlawan


Dan bagaimana juga mereka menulis tentang kecurangan dari suatu lembaga pemilihan umum yang bernama KPU

KPU busuk
(S)iapa (Y)ang (B)uat
Pemilu Spanyol
Separuh Nyolong
KPU Busuk
(S)iapa (Y)ang (B)uat
(S)iapa (Y)ang (B)uat – SYB


Atau kekecewaan mereka pada presiden terdahulu dan harapan mereka tentang seorang presiden nanti :

Aku mau presiden baru BELA RAKYAT
Yang punya ketegasan JADI PEMIMPIN
Rakyat emakin susah
Rakyat hilang harapan
Karena salah pilih pemilu kemarin
Aku mau presiden baru BELA NEGARA
Yang bodoh berjanji PANDAI BEKERJA
Rakyat emakin susah
Rakyat hilang harapan
Jangan tebar pesona rakyat tak butuh


Secara umum, pertunjukan yang bertajuk DONGENG UNTUK BANGSA sangat menarik, selain pertunjukannnya dikelola dengan sangat baik, walaupun menurut panitia pertunjukan ini kurang sosialisasinya karena mepetnya jadwal pelaksanaan dengan informasi yang diterima, tapi menurut hemat saya, penampilan ini sangat berhasil.

Sungguh suatu pertunjukan yang harus di apresiasi dengan baik, dengan harapan semoga apa yang btelah di sajikan dan dodongenkan akan menjadi stimulant/pencerahan penonton, untuk lebih cerdas dlm bersikap dan memilih pemimpin di masa depan, semoga……

4 komentar:

Ikhsanudin Bin Muhtarmat Khaerun mengatakan...

sekarang lagi musim , dimana-mana ngomong politik...

Kang Eko mengatakan...

iya mas ikhsan, dimana-mana ada binatang yang namanya fulitik sekarang ini, di dinding, di pohon, di gedung bahkan di akntor aja ada juga, dasar binatang fulitik ini sekarang lagi mewabah.

L. Pralangga mengatakan...

Kita berdoa saja sambil menunaikan kewajibannya yaitu menentukan hak pilih.. seperti mungkin pada pemilu yang lelau diberi judul pemilu spanyol-lah, inggris-lah.. pastikan kewajiban kita sbg rakyat sudah ditunaikan.. :D

Seneng udh bisa mampir kesini, salam hangat dari afrika barat...

Kang Eko mengatakan...

@mas ksatria: memang kewajiban harus ditunaikan, tapi menimbang juga tidak juga jelek, sekadar mencoba mencari pilihan yang baik ( menurut kita ) ya khan mas ?

terima kasih sudah sudi mampir, salam hangat dari wong magelang untuk semua di afrika barat...

Posting Komentar