Ditengah-tengah perjalanan ketika saya menuju Surabaya dari Gresik, tiba-tiba saya teringat akan suatu tempat yang tidak jauh dari tempat tinggal saya, sebuah rumah di Jl. Peneleh VII, saya hanya ingat gangnya saja, untuk nomer saat itu belum tahu, berada di nomor berapa rumah yang ingin sekali saya kunjungi ini.
Setelah sekali bertanya ke orang sekitar, saya sudah bisa langsung menemukan jalan yang saya cari itu, dan tidak beberapa jauh dari mulut gang terlihatlah suatu papan pengumuman yang terpampang di depan rumah yang tidak sebegitu besar untuk ukuran rumah-rumah sekarang.
Rumah kecil bercat hijau ini adalah rumah milik Haji Oemar Said (HOS ) Tjokroaminoto, rumah yang dimasanya adalah sebuah rumah yang bisa dikatakan sebagai salah satu simbol Kebangkitan Nasional, karena dari rumah inilah dahulu tahun 1912, terjadinya perubahan Sarekat Dagang Islam menjadi Partai Sarekat Islam yang dimotori Pak Tjokro.
Rumah yang kini oleh Pemerintah Kota sekarang telah menjadi situs sejarah nasional, walaupun sebenarnya oleh para ahli waris Pak Tjokro rumah tersebut ingin dijadikan Museum Kebangkitan Nasional mengembangkan rumah tersebut menjadi Perpustakaan, namun sampai kini belum terealisasi.
Karena jaraknya tidak jauh dari jalan utama, maka apabila anda ingin menengok rumah yang memiliki sejarah yang sangat panjang, maka tidaklah akan sulit, sebab begitu adan masuk gang dan berjalan beberapa meter saja anda sudah bisa menemukan lokasinya yang ada di sebelah kanan jalan gang itu. Dan sebagai tambahan informasi, bahwa sebelum anda menemukan rumah milik HOS Tjokroaminoto anda akan menemukan sebuah "toko buku Peneleh". keberadaan toko buku ini dengan rumah HOS Tjokroaminoto tidaklah dapat dipisahkan, karena dalam masanya perpustakaan ini juga sudah sama usianya dengan rumah milik HOS Tjokroaminoto tersebut.
Jika anda sekali waku ingin mengunjungi ini anda bisa mengakses memalui jalan Peneleh, kemudian menuju arah selatan dan sebelum belok ke jembatan ( kretek bungkuk ) ada langsung belok kekiri, dan situlah anda akan menemukan Peneleh Gg. VII trus cari no. 29-31, disitulah anda akan menemukan sebuah rumah sederhana yang dulunya dalam masa kemerdekaan menjadi tempat berkumpulnya para pejuang kemerdekaan dan yang tidak kalah pentingnya, bahwa di rumah itu dulu pernah dijadikan tempat indekost seorang pemuda dan yang dikemudian hari pemuda ini yang akan menjadi pemimpin revolisoner bangsa Indonesia, dialah Soerkarno.
Dimana pemuda Soekarno yang indekost disini dalam masa pergerakan terbisa mendengar dan melihat secara langsung segala apa yang dibicarakan dan dilakukan oleh para pendahulu-pendahulunya, termasuk HOS Tjokroaminoto itu.
angkringan Podo Mampir - tak sekedar angkringan
3 tahun yang lalu
6 komentar:
pintu nya antik yo pak!!!
@bayu: iyo antik, eling koyo pintu koboi yo ?......
di semarang engsel pintu koboi geto masih ada yang jual pak....sepertinya stok banyak ( koyo weruh wae...:P)
@bayu: lawange kuwi jenenge model kupu tarung, nek engsele mbuh jenenge opo. ( tukang bangunan po......:P)
masih ada satu rumah HOS.Cokroaminoto di jl.pucang sbg cagar budaya, sebelum pertigaan lampu merah ke bratang dan ke ngagel jaya selatan
@rafly : benar mas,saya malah pernah datangi dan saya foto juga, itu dekat tk buku uranus...
wah...kelihatannya seneng juga ya dg hal2 spt ini ?
Posting Komentar